Dosen PKnH UNY Dorong Semangat Disabilitas Terjun di Sektor Digital

 

Akses sektor digital bagi para penyandang disabilitas masih dapat dikatakan minim. Tidak sedikit dari mereka juga belum bisa mengakses semua layanan digital yang ada. Hal ini berimplikasi pada upaya pemanfaatan sektor digital, baik secara sosial maupun ekonomi. Karenanya, diperlukan upaya untuk meningkatkan inklusifitas di sektor digital bagi penyandang disabilitas. Sektor digital itulah yang menjadi concern bagi pergerakan Yayasan Difapedia yang hadir sejak tahun 2020.

Atas dasar hal tersebut, Yayasan Difapedia bekerjasama dengan Center of GEDSI UNU Yogyakarta dan Prodi SII UNU Yogyakarta, didukung oleh Telkom dan Lokallate  menyelenggarakan workshop dengan judul “Tranformasi Digital yang Inklusif untuk Mewujudkan Penyandang Disabilitas Berdaya Saing di Era Digital” pada Sabtu, 11 Mei 2024, di Hall UNU Yogyakarta. Acara ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari civitas UNU Yogyakarta dan para penyandang disabilitas di wilayah D.I. Yogyakarta dan sekitarnya, dari berbagai komunitas maupun lembaga, seperti PPDI, Pertuni, Gerkatin, HWDI, Ohana, IDNU, HIDMU, Rumah Disabilitas, dan lainnya.

Dalam workshop ini, Muhammad Karim Amrullah yang saat ini sebagai Dosen Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, FISHIPOL UNY, berkesempatan menyampaikan sambutan selaku Koordinator bidang Advokasi dan Konsultasi Hukum Difapedia. Sebagai steering commitee dalam acara ini, Karim berharap kegiatan ini dapat memperkuat literasi digital bagi penyandang disabilitas, baik meningkatkan branding diri sebagai penyandang disabilitas, social campaign and awarness terkait isu disabilitas, hingga mempromosikan usaha barang dan jasa yang dimiliki maupun melibatkan penyandang disabilitas.

“Kita sebagai penyandang disabilitas harus tampil mewarnai sosial media dengan konten yang bermanfaat dan inspiring others”, kata Karim yang saat ini sedang kuliah S3 PDIH, FH UGM angkatan 2023 dan awardee LPDP. Hal tersebut sejalan dengan pesan Mukhanif Yasin Yusup, Direktur dan Founder Difapedia. Beliau menekankan bahwa penyandang disabilitas harus menjadi salah satu pihak yang mendapatkan perhatian lebih dalam proses transformasi teknologi digital yang semakin pesat. Transformasi digital yang inklusif dapat tercapai ketika penyandang disabilitas berpartisipasi aktif dan bermakna.

Workshop tersebut menghadirkan pemateri handal, Lalu Bintang Wahyu Putra (content creator) dan Muhammad Uwais (Internet Marketers Nahdlatul Ulama) yang membersamai rekan-rekan difabel pada acara dari pagi hingga siang hari. Sebagai figur dan praktisi social media, Bintang menekankan pentingnya sektor media digital yang inklusif, sekaligus sebagai alat advokasi bagi penyandang disabilitas. Sementara, Muhammad Uwais, praktisi di bidang marketplace, mengutarakan urgensi inklusifitas transformasi digital yaitu dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan kelompok difabel di Indonesia. Sesi pemaparan materi dan tanya jawab dipandu oleh moderator Nuzula Febri Hidayati (Dosen SII UNU).
Membersamai pula dalam acara tersebut, Ibu Wiwin Rohmawati selaku Director of Center of GEDSI UNU Yogyakarta, sekaligus Ketua Steering Committee acara.

*Humas PKnH

Indonesian