Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Departemen Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), berkolaborasi dengan Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong , Papua Barat Daya melalui kegiatan Peninjauan Kurikulum Outcome-Based Education (OBE).

Kegiatan ini menghadirkan Dr. Yayuk Hidayah, M.Pd., Dosen Prodi PPKn UNY, sebagai narasumber utama yang berlangsung pada 6 Desember 2024 melalui Zoom Meeting. Dalam diskusi dan pemaparan yang berlangsung, Narasumber menekankan pentingnya penyesuaian kurikulum dengan pendekatan berbasis hasil (Outcome-Based Education) untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat.

"Sebagai institusi pendidikan tinggi, kita harus memastikan bahwa kurikulum yang kita susun tidak hanya berorientasi pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan kompetensi yang dibutuhkan masyarakat. Hal ini mencakup penguatan karakter kebangsaan, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan untuk menghadapi tantangan global," ujar Dr. Yayuk.

Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum UNY, Prof. Suyato, M.Pd., turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya inisiatif ini. "Kegiatan ini adalah wujud komitmen Prodi PPKn UNY untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Kolaborasi seperti ini tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan akademik, tetapi juga mendorong integrasi antara pendidikan tinggi dan kebutuhan masyarakat. Kami percaya bahwa dengan pendekatan Outcome-Based Education, kita dapat mencetak lulusan yang mampu menjawab tantangan zaman tanpa melupakan nilai-nilai kebangsaan dan budaya lokal," ungkap Prof. Suyato.

Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama antara Prodi PPKn UNY dan Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong dalam memajukan pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Selain memperkuat aspek akademik, kegiatan ini juga berupaya mendekatkan pendidikan kepada kebutuhan masyarakat lokal, khususnya di wilayah Papua Barat. Prodi PPKn UNY melihat kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab pendidikan tinggi untuk mendukung pengembangan SDM unggul yang mampu berkontribusi langsung dalam pembangunan masyarakat.

Sebagai bagian dari penguatan pendidikan kebangsaan, Narasumber juga mendorong integrasi nilai-nilai Pancasila dan konteks lokal dalam kurikulum. "Konteks lokal adalah aset penting yang harus dimanfaatkan dalam membangun pendidikan yang bermakna. Dengan menghargai budaya dan kearifan lokal, kita dapat menciptakan pendidikan yang relevan dan inklusif," tambahnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi awal dari sinergi yang lebih kuat antara Prodi PPKn UNY dan berbagai institusi pendidikan lainnya di seluruh Indonesia dalam mendorong inovasi pendidikan kewarganegaraan yang berkualitas. (YH/WB)